Senin, 16 September 2013

PESAN SEKARANG DIANTAR BULAN NOVEMBER BRIO SATYA

KAMI PT FAJAR KUMALA MOTOR

yang beralamat jl. interchange tol karawang barat.

untuk pembelian honda brio satya kita melyani indent harap hubungi sales di hp: 0812 6682 6102 atas nama Adrinaldi/ambo. kami melyani jemput data bisa tes drive/ uji mengemudi di lokasi anda. untuk mobil city car honda brio satya  memberi lebih keamanan dan kenyamnan karna semua semua versi udah di lengkapi air bag ,elektrik power stering , ac  dan imobilizer. ini lah yang harus anda perhatikan untuk pembelian mobil. karna kenyaman berkendara dan keaman kendaraan itu sendiri  penting untuk berlalu lintas dan mengaman kan harta kita. untuk apa mikir bayak tentukan pilihan anda pastikan anda tidak salah pilih, honda brio satya lah solusi nya.

Minggu, 15 September 2013

BRIO SATYA LEBIH LENGKAP DAN BERTENAGA

Perbandingan Plus Minus Ayla, Agya dan Brio Satya

Agya-Ayla tidak dibuat sama persis.

Kamis, 12 September 2013, 07:16 Sandy Adam Mahaputra, Herdi Muhardi
Toyota Agya dan Daihatsu Ayla
Toyota Agya dan Daihatsu Ayla (VIVAnews/Herdi Muhardi) (VIVAnews/Herdi Muhardi)
VIVAnews – Duo Astra rupanya menjadi pelopor hadirnya mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) dengan meluncurkan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla di pasar otomotif nasional.

Meski diproduksi di tempat yang sama yaitu di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kawasan industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat, namun tidak membuat Agya-Ayla dibuat sama persis, seperti Avanza-Xenia dan Rush-Terios.

Lantas apa saja yang membuat mobil murah ini menjadi berbeda?

Sebelum mengulas interior, perbedaan jelas terlihat pada bagian eksterior. Meski Agya-Ayla sendiri memiliki dimensi yang sama yaitu panjang 3.580, lebar 1.600, dan tinggi 1.530, serta wheelbase 2.730 mm dan radius putar 4,4 meter.

Namun secara kasat mata ada yang beda, sebut saja, logo emblem yang tertempel di Agya desainnya burung garuda berbingkai elips, sedangkan Ayla lebih mirip huruf A dengan bingkai elips. Sementara bagian belakangnya masing-masing menempel logo Astra Toyota dan Astra Daihatsu.

Pada bagian depan desain mobil tersebut memiliki kemiripan, antara lain grill, bemper, dan fog lamp. Namun, Agya memiliki desain grill yang lebih kecil, sementara Ayla lebih lebar.

Warna pun juga berbeda, Agya memiliki Dark Blue metallic sementara Ayla mempunyai Light blue metallic.

Perbedaan lainnya datang dari harga, Agya dilengkapi tiga tipe (E, G, dan TRD) dengan kisaran harga Rp99,9-120,75 juta. Sedangkan Ayla lebih murah, dengan tiga varian (D, M, dan X) mulai dari Rp76 juta sampai Rp106 juta.

Toyota Agya juga tampil lebih sporty, karena dilengkapi dengan tipe Agya TRD-S, penambahan spoiler, aerokit depan, belakang, samping, emblem, dan sticker TRD-S.

Yang paling membedakan Agya-Ayla adalah semua tipe Agya dilengkapi transmisi manual dan otomatis. Seluruhnya juga telah dilengkapi fitur keselamatan dual SRS airbag di depan dan power steering.

Sementara Ayla semuanya tidak menggunakan airbag, dan power steering-nya hanya terdapat pada tipe M dan X.

Untuk jantung pacu, Agya-Ayla mengusung mesin yang sama yakni 1KR-DE DOHC, 3 Silinder berkapasitas 998 cc, yang sanggup menghasilkan tenaga 64 Hp pada 6.000 rpm dengan torsi 86 Nm di 3.600 rpm.

Pemain baru lainnya adalah Honda Brio Satya. Mobil berdimensi panjang 3.610 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 1.486 mm dan radius putar 4,5 meter punya tiga pilihan tipe E,S, dan A.

Honda mengklaim mobil 1.200cc ini dilengkapi fitur baru, seperti Fog Lamp dan Rear Wiper pada eksterior tipe E (tertinggi).

Sementara fitur eksterior lainnya meliputi Body Colored Side Mirror (tipe E & S), Bodi Colored Handle (tipe E & S), 14 inchi Whell (tipe E), Power Window, Rear Bumper Garnish (tipe E), Rear Wiper (tipe E), Fog Light (tipe E), Tail Gate Spoiler.

Pada bagian interior, selain menawarkan kabin yang diklaim lapang dengan visibilitas luas terdapat fitur hiburan Audio System Double DIN AM/FM, Single Disc, MP3/WMA + Aux Input + USB Port + Made for Ipod (tipe E), Front + Rear Speakers (tipe E & S).

Meksipun harganya terjangkau, Satya tidak mengesampingkan standar tinggi untuk keselamatan, seperti hal produk Honda lainnya. Seluruh tipe telah dilengkapi dengan rangka G-CON, Dual Airbags, Pretensioner Seatbelt with Load Limiter, dan Immobilizer.

Untuk mesin menggunakan i-VTEC 1.2 liter 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga 88 PS dan Torsi 11,1 Kg.M pada putaran mesin 4.500--terbesar di kelasnya.

Yang membuat Brio beda dari Ayla-Agya, yaitu pada bagian transmisi. Di mana Ayla-Agya sudah tersedia varian matik, meski pada varian di bawahnya masih menggunakan transmisi manual. Sementara Brio Satya baru tersedia transmisi manual.

Dari kapasitas mesin juga lebih besar, di mana Agya-Ayla cuma 1.000cc. Itu artinya tenaga Satya lebih besar.

Untuk fitur keselamatan dan keamanan, seluruh varian Satya dilengkapi airbag begitu juga dengan Agya. Sedangkan Ayla semua tipenya tidak memiliki airbag, bahkan tipe terendah tidak ada power steering, AC, dan Audio.

Perbandingan Harga:

Daihatsu Ayla
Ayla D M/T Rp76.500.000
Ayla D+ M/T Rp85.900.000
Ayla M M/T Rp90.950.000
Ayla M A/T Rp99.950.000
Ayla X M/T Rp97.950.000
Ayla X A/T Rp107.000.000

Toyota Agya
Agya E M/T Rp99.000.000
Agya E A/T Rp110.250.000
Agya G M/T Rp106.650.000
Agya G A/T Rp116.250.000
Agya TRD S M/T Rp111.150.000
Agya TRD S A/T Rp120.750.000

Honda Brio Satya
Brio Satya A Manual Rp106.000.000
Brio Satya S Manual Rp111.000.000
Brio Satya E Manual Rp117.000.000

*Status On the Road Jakarta dan Sekitarn

BRIO SATYA TEMBUS 20KPL

Performa dan konsumsi BBM tergantung dengan pasokan bensin
Jakarta, KompasOtomotif - Sesuai peraturan LCGC, setiap produk yang dijual harus memiliki konsumsi bahan bakar minimal 20 kpl. Honda Prospect Motor (HPM) memastikan Brio Satya sudah melewati tahap tersebut.
"Kita sudah menjalani pengujian konsumsi BBM. Hasilnya memuaskan dan lolos syarat utama untuk jadi produk LCGC," papar Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM di sela-sela acara test drive Brio, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, kemarin (12/9/2013).
Dikatakan, pengujian dilakukan dengan metode khusus, di atas roller seperti alat dynotest. Kendati demikian kondisinya disesuaikan dengan keadaan lalu lintas pada umumnya. Begitu pula dengan perhitungan beban dan tahanan angin.
Angka tersebut, lanjut Jonfis, bisa diraih jika menggunakan bahan bakar dengan oktan 92. Artinya, jika menggunakan bensin bersubsidi, pengguna akan sulit mendapatkan angka tersebut. "Kami selaku produsen juga merekomendasikan penggunaan bahan bakar beroktan 92, sesuai dengan ajakan pemerintah," beber Jonfis.
Namun bukan berarti tidak bisa menggunakan premium. Disebutkan pula, Satya sudah dipasangi modul yang bisa menyesuaikan pasokan bensin yang masuk. "Tentunya performa akan terkoreksi dan konsumsi BBM tidak akan sama," tutup Jonfis